Selasa, 11 Juni 2013

Penyebab-Penyebab Hipertiroid

 Beberapa penyebab-penyebab umum dari hipertiroid termasuk: Penyakit Graves 

Functioning adenoma ("hot nodule") dan Toxic Multinodular Goiter (TMNG) Pemasukkan yang berlebihan dari hormon-hor mo tiroid 
Pengeluaran yang abnormal dari TSH Tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid) 
Pemasukkan  yodium yang berlebihan  Penyakit Graves 
 Penyakit Graves, yang disebabkan oleh suatu aktivitas yang berlebihan dari k elenjar tiroid yang
disama ratakan, adalah penyebab yang paling umum da ri hipertiroid. Pada kondisi ini, kelenjar tiroid biasa nya adalah pengkhianat, yang berarti ia telah kehilangan kemampuannya untuk
merespon pada kontrol yang normal oleh kelenjar pit uitari via TSH. Penyakit Graves adalah diturunkan/diwariskan dan adalah sampai lima kali lebih umum diantara wanita -wanita dar ipada
pria-pria. Penyakit Graves diperkirakan adalah suatu penyakit autoimun, dan antibodi -antibodi yang adalah karakteristik  -karakteristik dari penyakit ini mungkin ditemukan dalam darah.
Antibodi-antibodi ini termasuk thyroid stimulating immunoglobul in (TSI antibodies), thyroid peroxidase antibodies (TPO), dan antibodi -antibodi reseptor TSH. Pencetus -pencetus untuk
penyaki tGrave termasuk: stres  merokok  radiasi pada leher 
obat-obatan dan organisme-organisme yang menyebabkan infeksi seperti virus-virus. 
 Penyakit Graves dapat didiagnosis dengan suatu scan tiroid dengan o bat nuklir yang standar
yang menunjukkan secara panjang lebar pengambilan yang meningkat dari suatu yodium yang dilabel dengan  radio aktif. Sebagai tambahan, sebuah tes darah mungkin mengungkap tingkat tingkat TSI yang meningkat.  
Penyakit Grave' mungki n berhubungan dengan penyakit mata (Graves' ophthalmopathy) dan luka-luka kulit (dermopathy). Ophthalmopathy dapat terjadi sebel um, ses udah, atau pada saat
yang sama dengan hipertiroid. Pada awalnya, ia mungkin menyebabkan kepekaan terhadap cahaya dan su atu perasaan dari "ada pasir didalam mata -mata". Mata -mata mungkin menonjol
keluar dan penglihatan ganda (dobel) dapat terjadi. Derajat d ari ophthalmopathy diperburuk pada mereka yang merokok. Jalannya penyakit mata seringkali tidak tergantung dari pen yakit tiroid,
dan terapi steroid mungkin perlu untuk mengontrol peradangan yang menyebabkan ophthalmopathy. Sebagai tambahan, i ntervensi secara operasi mungkin diperlukan. Kondisi kulit
(dermopathy) adalah jarang dan menyebabkan suatu ruam kulit yang tanpa sakit, merah, tidak halus yang tampak pada muka dari kaki-kaki. 
Functioning Adenoma dan Toxic Multinodular Goiter  
Kelenjar tiroid (seperti banyak area-area lain dari tubuh) menjadi lebih bergumpal-gumpal ketika kita menua. Pada kebanyakan kasus -kasus, gumpal -gumpal ini tidak memproduksi hormon
hormon tiroid dan tidak memerlukan perawatan. Adakalanya, suatu  benjolan mungkin menjadi "otonomi", yang berarti bahwa ia tidak merespon pada pengaturan pituitari via TSH dan
memproduksi hor mon -hormon tiroid dengan bebas. Ini menjadi lebih mungkin jika benjolan lebih besar dari 3 cm. Ketika ada suatu benjolan (nodule) tunggal yang memproduksi secara
bebas hormon -hormon tiroid, itu disebut suatu functioning nodule. Jika ada lebih dari satu  functioning nodule, istilah toxic multinodular goiter (gondokan) digunakan. Functioning nodules
mungkin siap dideteksi dengan suatu thyroid scan.  Pemasukkan hormon-hormon tiroid yang berlebihan 
 Mengambil terlalu banyak obat hormon tiroid sebenarnya ad alah sungguh umum. Dosis -dosis
hormon-hormon tiroid yang berlebihan seringkali tidak terdeteksi disebabkan kurangnya follow -up dari pasien -pasien yang meminum obat tiroid mereka. Orang -orang lain mungkin
menyalahgunakan obat dalam suatu usaha untuk  mencapai tujuan-tujuan lain seperti menurunkan berat badan. Pasien -pasien ini dapat diidentifikasikan dengan mendapatkan suatu  pengambilan
yodium berlabel radioaktif yang rendah (radioiodine) pada suatu thyroid scan.  Pengeluaran abnormal dari TSH 
 Sebuah tmor didalam kelenjar pituitari mungkin menghasilkan suatu pengeluaran dari TSH
(thyroid stimulating hormone) yang tingginy a abnormal. Ini menjurus pada tanda yang berlebihan  pada kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon -hormon tiroid. Kondisi ini  adalah
sangat jarang dan dapat dikaitkan dengan kelainan -kelainan lain dari kelenjar pituitari. Untuk mengidentifikasi kekacau an ini, seorang endocrinologist melakukan tes -tes terper inci untuk
menilai pelepasan dari TSH.  Tiroiditis (peradangan dari tiroid) 
 Peradangan dari kelenjar tiroid mungkin terjadi setelah suatu penyakit virus (subacute
thyroiditis). Kondisi ini berh ubungan dengan suatu demam dan suatu sakit leher yang seringk ali sakit pada waktu menelan. Kelenjar tiroid juga lunak jika dise ntuh. Mungkin ada sakit-sakit leher
dan nyeri-nyeri yang disama ratakan. Peradangan kelenjar dengan suatu akumulasi sel -sel da rah putih dikenal sebagai lymphocytes (lymphocytic thyroiditis)  mungkin juga terjadi. Pada kedua
kondisi-kondisi ini, peradang an meninggalkan kelenjar tiroid "bocor", sehingga jumlah hormon tiroid yang masuk ke darah meningkat. Lymphocytic thyroiditis ad alah paling umum setelah
suatu kehamilan dan dapat sebenarnya terj adi pada sampai dengan 8 % dari wanita -wanita setelah melah irkan. Pada kasus -kasus ini,fase hipertiroid dapat berlangsung dari 4 sampai 12
minggu dan seringkali diikuti oleh suatu fase  hipotiroid (hasil tiroid yang rendah) yang dapat berlangsung sampai 6 bulan. Mayoritas dari wanita -wanita yang terpengaruh kem bali ke suatu
keadaan fungsi tiroid yang normal. Tiroiditis dapat didiagnosis dengan suatu thyroidscan.  Pemasukkan Yodium yang berlebihan 
 Kelenjar tiroid menggunakan yodium untuk membuat hormon -hormon tiroid. Suatu kelebihan
yodium dapat menyebabka n hipertiroid. Hipertiroid yang dipengaruhi/diinduksi oleh yodium biasanya terlihat pada pasien -pasien yang telah mempunyai kelenjar tiroid abnormal yang
mendasarinya. Obat -obat tertentu, seperti amiodaron e (Cordarone), yang digunakan dalam perawatan persoalan -persoalan jantung, mengandung suatu jumlah yodium yang besar dan
mungkin berkaitan dengan kelainan-kelainan fungsi tiroid.

Merawat Hipertiroid


Pilihan-pilihan untuk merawat hipertiroid termasuk: Merawat gejala-gejala 
Obat-obat anti-tiroid  Yodium ber-radioaktif  Merawat gejala-gejala secara operasi  Merawat gejala-gejala 
Ada tersedia obat -obat untuk merawat segera gejala -gejala yang disebabkan oleh kelebihan
hormon-hormon tiroid, seperti suatu  denyut jantung yang cepat. Satu dari golongan -golongan utama obat -obat yang digunakan untuk merawat gejala -gejala ini adalah  beta -blockers
[contohnya, propranolol (Inderal), atenolol   (Tenormin), metoprolol (Lopressor)]. Obat -obat ini menetralkan/m eniadakan efek-efek dari hormon tiroid untuk meningkatkan metabolisme, namun
mereka tidak merubah tingkat -tingkat hormon -horm on tiroid dalam darah. Seorang dokter menentukan pasien-pasien mana yang dirawat berdasarkan pada sejumlah faktor -faktor tak te tap
(variables) termasuk penyebab yang mendasari hipertiroid, umur pasien, ukuran kelenjar tiroid, dan kehadiran dari penyakit- penyakit medis yang ada bersamaan. 
Obat-obat Anti-Tiroid  
Ada dua  obat-obat antitiroid utama tersedia untuk penggunaan di A merika, methimazole (Tapazole) dan propylthiouracil ( PTU). Obat -obat ini berakumulasi di jaringan tiroid dan
menghalangi prod uksi hormon -hormon tiroid. PTU juga menghalangi konversi dari hormon T4 ke hormon T3 yang secara metabolisme lebih aktif. Risik o utama dari obat -obat ini adalah
penekanan sekali -kali dari produksi sel -sel darah putih oleh sumsum tulang (agranulocytosi s). Sel-sel putih diperlukan untuk melawan infeksi. Adalah tidak mungkin untuk   memberitahukan
jika dan kapan efek sampingan i ni akan terjadi, jadi penentuan sel -sel darah putih dalam darah secara teratur adalah tidak bermanfaat. 
 Adalah penting untuk  pasien -pasien mengetahui bahwa jika mereka mengembangkan suatu
demam, suatu sakit  tenggorokan, atau tanda -tanda apa saja da ri infeksi ketika meminum methimazole atau propylthiouracil, mereka harus segera mengunjungi seorang dokter. Ketika
ada suatu k ekhwatiran, risiko sebenarnya dari mengembangkan agranulocytosis adalah lebih kecil dari   1%. Pada umumnya, pasien -pasien haru s ditemui oleh dokter pada interval -interval
bulanan selama meminum obat-obat antitiroid. Dosis disesuaikan untuk mempertahank an pasien sedekat mungkin pada suatu keadaan tiroid yang normal (euthyroid). Sekali dosis sta bil, pasienpasien dapat ditemui pa da interval-interval tiga bulan jika terapi jangka panjang direncanakan.  
Biasanya, terapi antitiroid jangka panjang hanya dig unakan untuk pasien-pasien dengan penyakit Graves, karena penyakit ini mungkin sebenarnya semb uh dibawah perawatan tanpa memerl ukan
radiasi tiroid atau operasi. Jika dirawat dari satu sampai dua tahun, data menunjukkan angka -angka kesembuhan dari 40% -7 0%. Ketika penyakitnya sembuh, kelenjarnya tidak lagi aktif
berlebihan, dan obat antitiroid tidak diperlukan.  
Studi-studi ak hir -akhir ini telah menunjukkan bahwa menambah suatu pil hormon tiroid pada obat antitiroid sebenarnya berakibat pada angka -an gka kesembuhan yang lebih tinggi. Dasar
pemikiran untuk ini mungkin adalah bahwa dengan menyediakan su atu sumber luar untuk ho rmon tiroid, dosis -dosis obat-obat antitiroid yang lebih tinggi dapat diberikan, yang mungkin
menekan sistim imun yang aktif b erlebihan pada orang -orang dengan penyakit Graves. Tipe terapi ini tetap kontroversiil (tetap diperdebatka n), bagaimanapun. Ke tika terapi jangka panjang
ditarik, pasien -pasien harus terus menerus ditemui oleh dokter setiap tiga bulan untuk tahun pertam a, karena suatu kekambuhan dari penyakit Graves adalah mungkin dalam waktu periode
ini. Jika seorang pasien ka mbuh, terapi oba t antitiroid dapat dimulai kembali, atau yodium ber -radioaktif atau operasi mungkin dipertimbangkan. 
Yodium ber-radioaktif   
Yodium ber-radioaktif diberikan secara oral (melalui mulut, dengan pil atau cairan) pada suatu dasar satu kali untuk mengablasi  (ablate) suatu kelenjar yang hiperaktif. Yodium yang diberikan
untuk perawatan ablasi (ablative treatment) adalah berbeda deng an yodium yang digunakan pada
suatu scan. Untuk perawatan, isotope yodium 131 digunakan, dimana untuk suatu sca n rut in, yodium 123 digunakan. Yodium ber -radioaktif diberikan setelah suatu scan yodium rutin, dan
pengambilan yodium ditent ukan untuk mengkonfirmasi hipertiroid. Yodium ber -radioaktif diambil oleh sel -sel aktif dalam tiroid dan menghancurkan mereka.  Karena yo dium diambil
hanya oleh sel -sel tiroid, penghancuran hanya lokal, dan tidak ada efek -efek sampingan yang menyebar  luas dengan terapi ini. 
 Ablasi (ablation) yodium ber-radioaktif telah digunakan dengan aman untuk lebih dari 50 tahun,
dan p enyebab -penyebab  utama untuk tidak menggunakannya hanya adalah kehamilan dan menyusui. Bentuk dari terapi ini adalah pilihan p erawatan untuk kekambuhan penyakit Graves,
pasien-pasien dengan kelibatan penyakit jantung yang parah, mereka yang dengan multi nodular goiter atau   toxic adenomas, dan pasien -pasien yang tidak dapat mentoleransi obat -obat
antitiroid. Yodium ber -radio aktif harus digunakan dengan hati -hati pada pasien -pasien dengan penyakit Graves yang berkaitan dengan mata karena studi -stud i akhir -akhir ini telah
menunjukkan bahwa penyakit mata mungkin memburuk setelah terapi. Jika seorang wanita memilih untuk ham il setelah ablation, adalah direkomendasikan ia menunggu 8 -12 bulan setelah
perawatan sebelum hamil.  
Pada umumnya, lebih da ri 80% dari pasien -pasien disembu hkan dengan suatu dosis tunggal yodium ber -radioaktif. Itu memakan waktu antara 8 sampai 12  minggu untuk tiroid menjadi
normal setelah terapi. Hipotiroid adalah komplikasi utama dari bentuk perawatan ini. Ketika suatu k eadaan hipotiroid yang sementara mung kin terlihat sampai dengan enam bulan setelah
perawatan dengan yodium ber -radioaktif, ji ka ia menetap dengan gigi lebih lama dari enam bulan, terapi penggantian tiroid (dengan T4 atau T3) biasanya dimulai. 
Operasi   
Operasi untuk mengangkat sebagian dari  kelenjar tiroid (partial thyroidectomy) pernah sekali waktu dahulu adalah suatu bentu k yang umum perawatan hipertiroid. Tujuannya adalah untuk
mengangkat jaringan tiroid yang memproduksi hormon tiroid yang berleb ihan. Bagaimanapun, jika terlalu banyak jari ngan yang diangkat, suatu produksi hormon tiroid yang tidak memadai
(hipotiroid) m ungkin berakibat. Pada kasus ini, terapi penggantian tiroid dimulai. Komplikasi utama dari operasi adalah gangguan/kekacauan dar i jaringan sekitarnya, termasuk syaraf -syaraf
yang menyediakan pita -pita suara (vocal cords) dan empat kelenjar -kelenjar kec il pada leher yang mengatur tingkat -tingkat kalsium dalm tubuh (kelenjar -kelenjar paratiroid). Pengangkatan
kelenjar-kelenjar  ini yang secara kebetulan mungkin berakibat pada tin gkat-tingkat kalsium yang rendah dan memerlukan terapi penggantian kalsium . 
 Dengan perkenalan dari terapi yodium radioaktif dan obat -obat antitiroid, operasi untuk
hipertiroid adalah tidak seumum s eperti sebelumnya. Operasi adalah memadai untuk:  pasien-pasien hamil dan anak -anak yang mempunyai reaksi -reaksi utama yang ku rang baik
terhadap obat-obat antitiroid.  pasien-pasien dengan kelenjar -kelenjar tiroid yang sangat besar dan pada mereka yang 
mempunyai gejala -gejala yang bersumber dari penekanan dari j aringan-jaringan yang berdekatan pada tiroid, seperti kesulitan  menelan, keparauan suara, dan sesak napas. 
Yang Terbaik Untuk Anda  
Jika anda khwatir bahwa anda mungkin mempunyai suatu jum lah hormon tiroid yang berlebihan, anda harus menyebutkan/mengutar akan gejala -gejala anda pada dokter anda. Suatu
tes darah s ederhana adalah langkah pertama pada diagnosis. Dari sana, kedua -duanya anda dan dokter anda dapat memutuskan langkah apa sehar usnya berikutnya. Jika perawatan dijamin,
adalah penting untuk anda untuk membiarkan dokter anda mengetahui kekhwatiran -kekhwa tiran dan pertanyaan-pertanyaan apa saja yang anda punya tentang pilihan-pilihan yang tersedia. Ingat
bahwa penyakit tiroid ada lah sangat umum, dan ditangan -tangan yang baik, penyakit yang menyebabkan  suatu kelebihan hormon -hormon tiroid dapat dengan m udah didiagnosis dan
dirawat.  

Jumat, 17 Mei 2013

BERCERMIN PADA KEHIDUPAN

Bercermin pada Kehidupan

Suatu hari, saya akan menghadiri sebuah majelis ta'lim yang  terdiri dari ibu-ibu yang bertempat tinggal di daerah Jombang, Bintaro dan sekitarnya. Tak banyak anggotanya, sekitar sebelas or ang. Awal bergabung dengan mereka, saya merasa agak jengah dan sedikit tidak nyaman. Maklumlah, pertama kalinya saya merasakan ` bergaul' dengan ibu-ibu muda berusia rata-rata
sepuluh tahun lebih tua daripada saya. Sempat saya ingin pindah ke kelompok maje lis ta'lim yang lain saja, bila ada. Tapi sampai sekarang, saya masih bertahan.
Hari itu, kegiatan akan diadakan di rumah sala h seorang anggota, yang tidak begitu jauh dari rumah saya. Bahkan inilah rumah terdekat yang pernah saya datangi sejak pindah ke  Bintaro. Biasanya bila akan menghadiri majelis ta'lim itu, saya harus naik angkot sampai dua kali. Lumayan jauh. Saya berangkat  sekitar setengah jam sebelum acara dimulai. Saat itu saya sama sekali
tidak tahu alamat pasti si empunya rumah, melainkan hany a mengandalkan arahan dari seorang teman saya saja. Yah, pastinya tidak jauh dari jalan masuk yang tadi ia sebutkan, pikir saya  begitu. Dan sekitar lima menit kemudian, sampailah saya di jalan masuk tersebut. Tadinya saya berniat untuk naik ojek saja ke da lam. Tinggal sebutkan nama pemilik rumah dan ciri-ciri
rumah, biasanya mereka tahu, begitu petunjuk berikutnya. Tapi sayangnya,  tidak satu pun tukang ojek yang saya temui. Lantas saya putuskan untuk berjalan saja masuk ke dalam, siapa tahu ada pangkalan o jek lainnya atau ojek yang lewat. Saya tidak ingin terlambat, malu dong, masa rumah paling dekat malah terlambat.
Saya berjala n terus sampai kira-kira beberapa ratus kilometer. Kaki mulai pegal, dan saya belum menemukan petunjuk apapun yang mendekati cir i-ciri rumah itu. Saya berinisiatif menelpon seorang teman, dan komentarnya adalah: "Wah! Kalau jalan sih masih jauh! Masuk-masu k ke dalam, susah juga ngasih taunya. Mending kamu tanya sama orang di warung aja deh." Begitu
katanya. Saat saya menelpon itu,  saya berada di depan sebuah masjid lumayan besar yang pastinya bisa jadi patokan. Dan saya pun lupa menanyakan nomor telepon si  pemilik rumah. Ya sudahlah, pasti bisa sampai, begitu tekad saya. Saya bertanya ke sebuah warung, dan petunjuk yang diberikan a dalah: "Dari jalan itu masuk aja ke dalam, belok kanan, nanti kalau ada
warung tanya lagi aja. Rumahnya masih jauh banget!" Beg itulah, saya akhirnya berjalan saja dan setiap kali ada warung, saya bertanya, dan mereka memberikan informasi yang
sama denga n orang terakhir yang saya tanya. Rupanya daerah tersebut belum memiliki nama-nama jalan. Rumah-rumah penduduknya pun jarang-jar ang, dari rumah satu ke rumah yang lain berjarak beberapa meter. Padahal lokasi tersebut berdekatan dengan komplek perumahan yan g lumayan besar. Jadi petunjuk yang paling praktis ya sebutkan saja nama si
pemilik rumah. Dan itu yang saya lakukan berulang-u lang: "Rumahnya bu Yuli, guru SD Annisa, isterinya pak Muslim yang punya kandang kambing itu di mana ya?"
Ketika jalanan sudah  hampir tak berujung, dan di sebelah kanan saya adalah tanah lapang yang besar sekali, di sebelah kiri hanya terdapat satu-dua r umah yang terkunci rapat, saya mulai khawatir tersasar. Tapi dari kejauhan saya melihat dua orang wanita berjalan. Mungkin pendu duk setempat. Saya langsung berlari mengejar mereka.
 Alhamdulillah...ternyata memang selalu ada petunjuk bila kita tak segan  bertanya. Mereka mengantar saya sampai sekitar dua puluh meter dari rumah yang dicari. Saat itu saya tak memikirkan bagaimana c ara pulang, yang tentu  saja harus ditempuh
dengan berjalan kaki juga. Saya sudah lupa rutenya. Sudahlah, nanti saja. Saya lang sung menuju rumah besar bercat oranye.  "Assalamu'alaikum! Bu Yuli ada, bu?"
"Bu Yuli? Wah, dia jam segini belum pulang kerja !" Saya nyaris pingsan mendengarnya. Seorang wanita setengah tua itu menatap saya dengan agak heran. Duh, sudah hampir
nyasar b egini, orangnya tidak ada? Lantas acara dipindahkan ke mana? Tapi rupanya itu hanya kejutan kecil saja. Seorang laki-laki yang d uduk bersama wanita itu beranjak dari kursi, dan tersenyum
pada saya. "Masuk aja lewat samping sini. Rumahnya menempel di belak ang situ, Neng." Katanya. Saya ragu sejenak. Tapi kemudian
wanita tadi berseru, "Oh iya! Ini kan hari Sabtu ya? Berarti ada tuh  orangnya!" katanya. Saya nyeng ir, lalu mengangguk dan mengucapkan terima kasih pada keduanya. %%[Page: 1]%%
Perjalanan panj ang itu berakhir juga. Waktu menunjukkan pukul dua kurang sepuluh. Hampir satu setengah jam di perjalanan? Hebat juga kedua kaki  saya ini. Saya duduk kelelahan. Dan satu per satu anggota majelis ta'lim itu mulai berdatangan, dua orang membawa anak-anak mer eka. Mereka sampai dengan wajah yang hampir sama dengan saya, tetapi tidak ada satu pun
yang berjalan kaki dari depan hingga sa mpai di situ. Kami semua tertawa-tawa kelelahan, mereka menertawakan saya yang dengan sangat mengenaskan musti menempuh jarak ya ng jauh dengan berjalan kaki. Lalu kami menyantap makanan kecil yang dihidangkan, dan mengobrol sebentar melepas lelah.
Hari i tu semua hadir di majelis dengan penat. Saya bersiap untuk kecewa bila acara tidak berjalan atau datang hanya untuk bersantai. T api ternyata itu tidak terjadi. Acara dibuka dengan tertib, kami bergantian tilawah Quran, salah satu dari kami membacakan tafsi r surat al-Lahab, lalu dilanjutkan dengan diskusi mengenai permasalahan majelis ta'lim lain yang ada di
daerah tempat tinggal k ami, seterusnya sampai waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Subhanallah. Saya nyaris tidak percaya bahwa kondisi-kondisi tak  terduga, seperti kesulitan mencapai lokasi dan keterlambatan dimulainya acara, tidak menjadikan pertemuan yang hanya seminggu s ekali itu menjadi tidak efektif. Jiwa saya kembali segar, penat saya hilang, dan
saya siap bila harus pulang dengan berjalan ka ki lagi. Sudah sekitar lima bulan saya menjadi bagian dari mereka. Dan rupanya saya mulai merasakan ikatan hati yang cukup kuat
pada mereka semua. Bahkan saya mengagumi mereka. Saya nyaris yang paling muda di antara mereka semua. Hampir semua sudah menik ah, memiliki anak dua-tiga-atau empat orang, tapi mereka tetap konsisten hadir di pertemuan, mengerjakan tugas dengan lumayan te rtib, bersemangat membahas permasalahan yang ada, dan saya tak segan untuk bercermin pada
ketegaran mereka semua. Sedikitnya sa ya mengetahui permasalahan keluarga yang mereka hadapi, t erhadap suami dan anak-anak, pekerjaan, dan lingkungan. Mereka mungkin  tak semua berasal dari keluarga berkecukupan. Tapi semangat mereka untuk menghadiri majelis ta'lim rutin, juga semangat dan tin dakan konkret berkontribusi dalam dakwah, itu semua
menjadi bahan renungan yang tak habis-habis buat saya. Dan saya seringkali  bertanya dalam hati, akankah saya tetap istiqomah seperti mereka sepuluh tahun dari sekarang? Semoga saja. Insyaallah. Amiin.

   

Kamis, 11 April 2013