Selasa, 11 Juni 2013

Penyebab-Penyebab Hipertiroid

 Beberapa penyebab-penyebab umum dari hipertiroid termasuk: Penyakit Graves 

Functioning adenoma ("hot nodule") dan Toxic Multinodular Goiter (TMNG) Pemasukkan yang berlebihan dari hormon-hor mo tiroid 
Pengeluaran yang abnormal dari TSH Tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid) 
Pemasukkan  yodium yang berlebihan  Penyakit Graves 
 Penyakit Graves, yang disebabkan oleh suatu aktivitas yang berlebihan dari k elenjar tiroid yang
disama ratakan, adalah penyebab yang paling umum da ri hipertiroid. Pada kondisi ini, kelenjar tiroid biasa nya adalah pengkhianat, yang berarti ia telah kehilangan kemampuannya untuk
merespon pada kontrol yang normal oleh kelenjar pit uitari via TSH. Penyakit Graves adalah diturunkan/diwariskan dan adalah sampai lima kali lebih umum diantara wanita -wanita dar ipada
pria-pria. Penyakit Graves diperkirakan adalah suatu penyakit autoimun, dan antibodi -antibodi yang adalah karakteristik  -karakteristik dari penyakit ini mungkin ditemukan dalam darah.
Antibodi-antibodi ini termasuk thyroid stimulating immunoglobul in (TSI antibodies), thyroid peroxidase antibodies (TPO), dan antibodi -antibodi reseptor TSH. Pencetus -pencetus untuk
penyaki tGrave termasuk: stres  merokok  radiasi pada leher 
obat-obatan dan organisme-organisme yang menyebabkan infeksi seperti virus-virus. 
 Penyakit Graves dapat didiagnosis dengan suatu scan tiroid dengan o bat nuklir yang standar
yang menunjukkan secara panjang lebar pengambilan yang meningkat dari suatu yodium yang dilabel dengan  radio aktif. Sebagai tambahan, sebuah tes darah mungkin mengungkap tingkat tingkat TSI yang meningkat.  
Penyakit Grave' mungki n berhubungan dengan penyakit mata (Graves' ophthalmopathy) dan luka-luka kulit (dermopathy). Ophthalmopathy dapat terjadi sebel um, ses udah, atau pada saat
yang sama dengan hipertiroid. Pada awalnya, ia mungkin menyebabkan kepekaan terhadap cahaya dan su atu perasaan dari "ada pasir didalam mata -mata". Mata -mata mungkin menonjol
keluar dan penglihatan ganda (dobel) dapat terjadi. Derajat d ari ophthalmopathy diperburuk pada mereka yang merokok. Jalannya penyakit mata seringkali tidak tergantung dari pen yakit tiroid,
dan terapi steroid mungkin perlu untuk mengontrol peradangan yang menyebabkan ophthalmopathy. Sebagai tambahan, i ntervensi secara operasi mungkin diperlukan. Kondisi kulit
(dermopathy) adalah jarang dan menyebabkan suatu ruam kulit yang tanpa sakit, merah, tidak halus yang tampak pada muka dari kaki-kaki. 
Functioning Adenoma dan Toxic Multinodular Goiter  
Kelenjar tiroid (seperti banyak area-area lain dari tubuh) menjadi lebih bergumpal-gumpal ketika kita menua. Pada kebanyakan kasus -kasus, gumpal -gumpal ini tidak memproduksi hormon
hormon tiroid dan tidak memerlukan perawatan. Adakalanya, suatu  benjolan mungkin menjadi "otonomi", yang berarti bahwa ia tidak merespon pada pengaturan pituitari via TSH dan
memproduksi hor mon -hormon tiroid dengan bebas. Ini menjadi lebih mungkin jika benjolan lebih besar dari 3 cm. Ketika ada suatu benjolan (nodule) tunggal yang memproduksi secara
bebas hormon -hormon tiroid, itu disebut suatu functioning nodule. Jika ada lebih dari satu  functioning nodule, istilah toxic multinodular goiter (gondokan) digunakan. Functioning nodules
mungkin siap dideteksi dengan suatu thyroid scan.  Pemasukkan hormon-hormon tiroid yang berlebihan 
 Mengambil terlalu banyak obat hormon tiroid sebenarnya ad alah sungguh umum. Dosis -dosis
hormon-hormon tiroid yang berlebihan seringkali tidak terdeteksi disebabkan kurangnya follow -up dari pasien -pasien yang meminum obat tiroid mereka. Orang -orang lain mungkin
menyalahgunakan obat dalam suatu usaha untuk  mencapai tujuan-tujuan lain seperti menurunkan berat badan. Pasien -pasien ini dapat diidentifikasikan dengan mendapatkan suatu  pengambilan
yodium berlabel radioaktif yang rendah (radioiodine) pada suatu thyroid scan.  Pengeluaran abnormal dari TSH 
 Sebuah tmor didalam kelenjar pituitari mungkin menghasilkan suatu pengeluaran dari TSH
(thyroid stimulating hormone) yang tingginy a abnormal. Ini menjurus pada tanda yang berlebihan  pada kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon -hormon tiroid. Kondisi ini  adalah
sangat jarang dan dapat dikaitkan dengan kelainan -kelainan lain dari kelenjar pituitari. Untuk mengidentifikasi kekacau an ini, seorang endocrinologist melakukan tes -tes terper inci untuk
menilai pelepasan dari TSH.  Tiroiditis (peradangan dari tiroid) 
 Peradangan dari kelenjar tiroid mungkin terjadi setelah suatu penyakit virus (subacute
thyroiditis). Kondisi ini berh ubungan dengan suatu demam dan suatu sakit leher yang seringk ali sakit pada waktu menelan. Kelenjar tiroid juga lunak jika dise ntuh. Mungkin ada sakit-sakit leher
dan nyeri-nyeri yang disama ratakan. Peradangan kelenjar dengan suatu akumulasi sel -sel da rah putih dikenal sebagai lymphocytes (lymphocytic thyroiditis)  mungkin juga terjadi. Pada kedua
kondisi-kondisi ini, peradang an meninggalkan kelenjar tiroid "bocor", sehingga jumlah hormon tiroid yang masuk ke darah meningkat. Lymphocytic thyroiditis ad alah paling umum setelah
suatu kehamilan dan dapat sebenarnya terj adi pada sampai dengan 8 % dari wanita -wanita setelah melah irkan. Pada kasus -kasus ini,fase hipertiroid dapat berlangsung dari 4 sampai 12
minggu dan seringkali diikuti oleh suatu fase  hipotiroid (hasil tiroid yang rendah) yang dapat berlangsung sampai 6 bulan. Mayoritas dari wanita -wanita yang terpengaruh kem bali ke suatu
keadaan fungsi tiroid yang normal. Tiroiditis dapat didiagnosis dengan suatu thyroidscan.  Pemasukkan Yodium yang berlebihan 
 Kelenjar tiroid menggunakan yodium untuk membuat hormon -hormon tiroid. Suatu kelebihan
yodium dapat menyebabka n hipertiroid. Hipertiroid yang dipengaruhi/diinduksi oleh yodium biasanya terlihat pada pasien -pasien yang telah mempunyai kelenjar tiroid abnormal yang
mendasarinya. Obat -obat tertentu, seperti amiodaron e (Cordarone), yang digunakan dalam perawatan persoalan -persoalan jantung, mengandung suatu jumlah yodium yang besar dan
mungkin berkaitan dengan kelainan-kelainan fungsi tiroid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar